Free money making opportunity. Join Cashfiesta.com and earn cash.

Sabtu, 02 Juli 2011

MEMBENAHI PENDIDIKAN AGAMA

MEMBENAHI PENDIDIKAN AGAMA

Remaja saat ini sedang mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Salah satu hal yang disoroti dari remaja berkaitan dengan krisis moral banyaknya kasus tawuran antar pelajar dan tindak kriminal lainnya yang melibatkan remaja merupakan bukti bahwa moralitas remaja masih rendah. Dengan dasar itulah, berbagai pihak memandang perlu pembelajaran budi pekerti.

Proses pelaksanaan pendidikan agama di tanah air kita, meliputi semua agama, telah berlangsung sejak awal masuknya agama-agama itu di kepulauan kita yang waktu itu belum bernama Indonesia. semua agama membawa misi pendidikan. Mula-mula pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk dan metode yang sederhana, kemudian lambat laun mengalami perkembangan dan penyempurnaan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga dapat mewujudkan tujuan pokok pendidikan agama.

Semenjak kemunculan krisis berbagai bidang di negara kita sekitar tahun 1977, timbul rasa keprihatinan yang besar dari para pemuka masyarakat dan pemuka agama terhadap kemerosotan akhlak bangsa. Induk dari segala krisis itu bermula dari kemerotan akhlak. Dikalangan para pakar pendidikan, mulai dikaji kembali pelaksanaa pendidikan agama di sekolah-sekolah. Sebagian dari mereka menyerukan perlunya diberikan pendidikan budi pekerti.

Perlu diingat bahwa pengaruh pendidikan agama di sekolah hanyalah salah satu faktor pembentuk moralitas peserta didik. Di samping itu, masih ada pengaruh dari pendidikan dalam keluarga, dan pengaruh dari lingkungan masyarakat. Pengaruh dari dua pusat pendidikan yang tersebut terakhir ini perlu dicermati jika kita ingin menemukan penyebab terjadinya kemerosotan akhlak, baik dikalangan orang tua maupun anak-anak. Selain dari faktor pendidikan agama, masih ada faktor lain yang dapat membentuk moral manusia.

Sungguh sangat berat tugas para guru agama dan ulama/rohaniwan karena mereka dengan susah payah memberikan pelajaran moral kepada anak-anak didik, tetapi dalam masyarakat justru sekarang ini banyak dijumpai perilaku yang bertentangan dengan ajaran agama. Sebagai contoh, murid-murid di sekolah diajari untuk menjauhkan diri dari judi dan minuman keras. Akan tetapi, di dekat sekolah bahkan kadang di dekat masjid, penjualan kupon judi togel dan minuman keras berlangsung dengan aman-aman saja. Oleh karena itu, jika kita ingin memperbaiki moral bangsa ini, masyarakat dan pemerintah harus bersama-sama menanggulanginya.

Masalah lain adalah perlunya saran-saran dari masyarakat, khususnya dari pakar pendidikan, diantaranya ialah agar guru pendidikan agama tidak hanya mengajarkan nilai-nilai akhlak (budi pekerti), tetapi juga dilengkapi dengan norma kesopanan (tata krama).

Pemecahan masalah sangat penting dalam rangka penghayatan ajaran agama oleh peserta didik. Misalnya, guru mengajak anak didik untuk membahas masalah-masalah aktual yang berkaitan dengan kemerosotan moral. Selain itu diperlukan jalinan kerja sama yang terpadu antara instansi departemen yang terkait dan segenap komponen masyarakat. Dengan kata lain, pendidikan akhlak ini menjadi tanggung jawab bersama dari pemerintah dan seluruh komponen masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar